Sabtu, 25 September 2010

Penanganan Benih Labu Botol (bagian kedua)

Setelah mengetahui pemilihan varietas labu botol yang akan dibeli / disimpan benihnya, pemanenan buah serta cara membuka /membuat lubang pada labu botol - dibawah ini adalah cara mengeluarkan isi, pengeringan serta penyimpanan benih labu botol.

Mengeluarkan isi labu botol.
Keluarkan semua isi labu botol baik yang berupa benih maupun daging buah dengan sendok atau alat khusus yang ada di pasaran. Cobalah pisahkan seluruh benih dari daging buah sebisa mungkin, kemudian cuci bersih agar daging buahnya yang menempel pada benih terlepas  semua.


Mengeringkan benih.
Sebarkan benih secara merata pada nampan atau rak dengan tujuan mengeringkan benih secepat mungkin  secara bersama-sama. Pengeringan benih membutuhkan sirkulasi udara sebaik mungkin. Idealnya nampan atau rak mempunyai ventilasi atau dasarnya berlubang-lubang. Lubang ventilasi pada dasar wadah ini akan menambah sirkulasi udara yang sangat penting dalam proses pengeringan.

Membersihkan benih.
Benih yang benar-benar telah kering, potongan daging buah dan kotoran yang sulit dilepaskan pada saat masih basah akhirnya juga akan ikut kering. Kepingan kotoran yang besar dapat diambil dan dibuang dan yang kecil dapat hilang dengan ditiup atau bila diayak akan tertinggal di bawah. Selama proses pengeringan sering di balik agar semua benih menjadi kering secara bersamaan. Buang benih yang terlihat tidak dalam kondisi baik, bentuk yang tidak normal, yang tidak masak atau berwarna putih / lebih terang dibandingkan benih lainnya.

Penyimpanan benih.
Dibutuhkan beberapa minggu untuk mengeringkan benih secara sempurna. Jangan mempercepat proses pengeringan, karena ini merupakan langkah penting untuk persiapan pengawetan. Bila benih sudah terlihat benar-benar kering, ada dua cara penyimpanan.

Pertama, menyimpan benih labu botol dalam amplop atau kantong kertas berwarna cokelat, dan kemudian simpan pada tempat yang gelap yang tidak bersuhu tinggi. Panas akan memperpendek waktu penyimpanan benih. Kantung plastik dihindari pada penyimpanan dengan cara ini. Wadah kertas ini dapat membuat benih bernafas dan tahan terhadap pengembunan. Benih yang disimpan dengan cara ini akan tersimpan secara baik dan akan mengalami rata-rata penurunan perkecambahan kurang lebih 10% setiap tahunnya.

Cara penyimpanan kedua adalah dengan pendinginan. Untuk mencegah pengembunan yang dipicu oleh kelembaban dan panas, benih harus tersimpan aman dalam kantung atau kontainer plastik. Benih dapat didinginkan atau dibekukan. Ini adalah penyimpanan yang paling ideal, karena tidak ada panas, kelembaban dan udara yang akan mengakibatkan penghentian proses kemerosotan mutu benih. Benih dapat disimpan dengan cara ini selama beberapa tahun dengan rata-rata penurunan perkecambahan yang sangat minimal. Beri tanda wadah penyimpanan dengan informasi tentang varietas benih labu botol dan tahun panennya.

Melihat penjelasan mengenai mutu benih labu botol yang terkait dengan penanganan paska panen diatas, sebaiknya menjadi lebih berhati-hati dalam membeli benih yang ditawarkan.

Ingat, labu botol yang baik menghasilkan 200-an benih! Dan, tidak semua benih disimpan secara baik. Jangan sampai tergiur dengan iklan ! Benih yang dijual pasti tersisa dan tidak pernah terjual habis. Lakukan cross check pada feedback  pembelian, sudah berapa banyak benih yang terjual dan hasil dari penanam benih yang mereka beli. Ini adalah merupakan pilihan Anda pribadi! Yang penting berhati-hatilah, jangan membeli benih labu botol asal saja, murah – tetapi ditanam tidak tumbuh! Untuk mendapatkan benih labu botol  lokal bermutu maupun benih mancanegara, silahkan lihat disini .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah mengunjungi Blog Labu Botol. Tinggalkan komentar Anda disini...