Mananam labu botol akan memberikan pengalaman yang menarik bagi yang baru pertama kali menanamnya. Diawali dengan mengecambahkan benih, penanaman dalam pot, memindahkan ke ladang sampai menjaga secara hati-hati tanaman labu botol dari serangga dan penyakit serta menunggu lama untuk melakukan panen buah serta untuk mengeringkannya.
1. Ruang & Jarak Tanam.
Yang pertama perlu dipikirkan adalah: dibutuhkan lahan yang cukup untuk tanaman dengan pertumbuhan yang menjalar ini. Sulur labu botol sangat cepat pertumbuhannya dan membutuhkan ruang yang luas seperti jenis labu lainnya. Jarak tanam bervariasi antara 3 – 4,5 meter - tergantung dari kesuburan tanah.
2. Jenis.
Ada lebih dari 30 jenis dan varietas yang berbeda dari labu bercangkang keras dan tebal (tipe besar), 10 atau lebih jenis labu hias bercangkang tipis (tipe kecil) serta labu berongga (luffa/sponge gourds).
3. Pemesanan dan Pembelian.
Beberapa benih labu botol bisa didapatkan dari petani labu botol lokal, tetapi bila menginginkan lebih banyak varietas dapat memesannya dari perusahaan benih untuk beberapa jenis yang spesial diantaranya adalah disini .
4. Perkecambahan benih.
Sebelum di tanam pada pot, untuk merangsang perkecambahan, benih labu botol direndam dalam air hangat selama 24 jam.
5. Menanam dalam pot.
Setelah direndam dalam air hangat selama sehari semalam, benih ditanam dalam pot kecil atau dapat menggunakan gelas plastik bekas air mineral. Letakkan pot di tempat yang mendapatkan sinar matahari penuh untuk merangsang perkecambahan, dibutuhkan 8—12 hari agar benih tumbuh.
6. Penanaman bibit di lahan.
Setelah daun berjumlah empat atau lebih dilakukan pemindahan dari pot langsung ke lahan yang telah disiapkan. Labu botol membutuhkan sinar matahari penuh agar tumbuh secara sehat. Sebagai tambahan penting, jangan lupa kecukupan air di awal pemindahan agar tanaman labu botol mampu bertahan hidup.
7. Perawatan labu botol.
Labu botol sangat rentan terhadap penyakit dan serangga. Dengan timbulnya penyakit, awalnya pertumbuhan labu botol terlihat sehat dan pada pertengahan pertumbuhannya tiba-tiba menjadi mati. Umumnya ini disebabkan oleh berbagai jenis serangga seperti kepik labu yang menggigit dahan dan menginfeksi labu botol dengan virus berbahaya dan secara luar biasa virus ini akan mematikan tanaman labu. Selama masa pertumbuhan, adalah penting untuk mengawasi tanaman labu ini dengan menggunakan metode standar penggunaan bahan organik untuk mengendalikan penyakit dan serangga.
8. Penyerbukan.
Bila sudah mulai muncul bunga-bunga awal, bersiaplah untuk melakukan penyerbukan buatan kecuali banyak serangga malam penyerbuk di sekitar tanaman labu botol Anda. Bila penyerbukan berhasil dan buah mulai bergelantungan tetaplah mengawasi adanya serangga yang mencoba membuat lubang pada buah muda yang akan mengakibatkan buah membusuk.
9. Panen buah labu botol.
Ini adalah saat yang paling menyenangkan dalam budidaya labu botol. Jangan tergesa-gesa untuk segera memanen buah labu botol ini, tunggu sampai tangkai labu menjadi cokelat dan mengering, kemudian potong dengan menyisakan kurang lebih 2,5 cm pada tangkainya.
10. Pengeringan labu botol.
Labu hasil panen di jemur di bawah sinar matahari langsung. Waktu yang dibutuhkan untuk mengeringkan labu botol tergantung lamanya labu kering pada dahan, ukuran labu botol, jenis labu, ketebalan cangkang dan cuaca. Untuk labu kecil dan sedang dibutuhkan rata-rata 2-3 bulan untuk mengeringkannya, sedangkan untuk labu botol yang besar dibutuhkan waktu sampai enam bulan. Selama masa pengeringan harus sering dilihat bila ada labu yang membusuk segera dipisahkan agar tidak menular ke yang lain.
Demikian tahapan dalam budidaya labu botol secara garis besarnya. Masing-masing akan dijelaskan secara lebih terinci dalam tulisan tersendiri untuk memudahkan Anda dalam memahami karakter labu botol yang masih jarang di budidayakan disini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah mengunjungi Blog Labu Botol. Tinggalkan komentar Anda disini...