Labu Botol Besar

       Lama sekali rasanya tidak pernah menulis lagi tentang labu botol di blog ini, mungkin hampir 2 tahun lebih dari tulisan terakhir – untung masih ada beberapa sahabat yang mau mengunjungi dan kemudian memesan benih labu botol untuk ditanam yang meminta saya untuk menuliskan sedikit pengalaman baru yang didapatkan selama saya tidak aktif menulis.

       Ceritanya sejak 15bulan yang lalu saya dan nyonya sudah hijrah ke sebuah desa kecil di lereng Merapi, tepatnya di dusun Katen Desa Harjobinangun Kecamatan Pakem- Yogyakarta. Kami menjadi sukarelawan di tempat persinggahann anak  Yayasan HAMBA (SaHAbat Manusia PemButuh CintA) sebagai orangtua asuh anak-anak remaja.

       Di Yayasan HAMBA ini mempunyai cukup banyak tanah di luar pagar yang menganggur tidak ditanami apapun dan ditumbuhi rumput serta semak belukar yang sangat subur. Keadaan ini membuat saya tergoda untuk menanam beberapa pohon labu botol yang bisa dirambatkan di pagar galvanis dan diberi para-para dari bambu hias yang sudah tua sebagai tempat merambat labu botol.

       Setelah beberapa kali gagal membuat pembenihan karena curah hujan cukup tinggi waktu itu, akhirnya di akhir musim kemarau 2013 berhasil melakukan pembibitan dan menananm 5 buah labu botol. Setelah berbuah, hasil panen buah muda bisa dinikmati bersama dengan dibuat sayuran serta manisan – karena memang tujuan penanaman disini adalah khusus untuk menambah variasi  menu sayuran yang sudah ada, bukan dipanen kering.

       Setelah berulangkali dipanen buah muda usia 10-15 hari – yang masih cukup empuk /lunak buahnya, ternyata ada  terlewatkan satu buah labu yang tidak terlihat dari bawah karena letaknya berada diatas para-para karena tertutupi oleh dedaunan yang sangat rimbun. Pada saat ditemukan ternyata buah tersebut sudah cukup keras dan tidak layak dipergunakan untuk sayuran. Uniknya, karena ini satu-satunya buah yang lolos dari panen muda ukurannya cukup menakjubkan karena diatas rata2 buah labu terbesar yang pernah saya panen. Panenan terbesar buah labu kering yang pernah saya dapatkan diameternya kurang dari 15cm – sedangkan buah labu ini mendekati 20cm, jadi merupakan buah terbesar yang pernah saya panen.

       Rencananya, buah yang saat ini mendekati proses penuaan akan dijadikan sumber benih untuk pengembangan lebih lanjut untuk mendapatkan panenan buah yang semakin besar. Memang secara teori benih yang akan dihasilkan sebagian besar akan kembali berperilaku seperti induk awalnya dengan buah normal – tetapi dengan pemuliaan terus menerus dengan sabar pasti akan didapatkan benih ‘buah raksasa’ yang konstan.

Terus terang kalau melihat-lihat labu botol di website luar negeri – sangat ‘ngiler’ melihat aneka bentuk labu, dari labu jewellry, mini sampai yang berukuran raksasa dengan aneka bentuk yang menakjubkan. Di Indonesia hanya beberapa jenis bentuk labu saja yang ada – sangat sedikit sekali dengan berbagai jenis bentuk, jenis maupun ukuran. Ingin rasanya mempunyai koleksi benih buah tersebut untuk memperkaya khasanah buah labu di Indonesia. Hanya sayang sekali pembelian benih dari Amazon.com sulit – bahkan mustahil dilakukan karena undang-undang karantina yang sangat ketat untuk pengiriman benih ke luar negeri.

       Andai saja ada yang bisa membantu membawakan benih ini untuk saya pas pulang jalan-jalan dari luar negeri terutama California - Amerika yang terkenal karena mempunyai labu dengan cangkang yang sangat tebal, saya akan sangat berterimakasih sekali. Karena dengan menunggu benih labu botol besar ini menjadi benih raksasa butuh waktu penantian yang cukup panjang – sedangkan benih yang saya maksudkan sudah siap tanam.

       Andai saja ada yang hadiahkan benih labu botol raksasa dan benih labu yang lain yang belum ada di Indonesia saya akan senang sekali menerimanya untuk dikembangkan guna memperkaya kerajinan labu botol kering di Indonesia.