Rabu, 12 November 2014

Labu Air - Labu Sayur

Labu air organik, panjang 60 cm, diameter 10 cm



Kalau di Indonesia labu yang satu ini hanya dikenal sebagai labu sayur atau labu air, sedangkan bila kita melihat di Gourd Chart termasuk Long gourd. Entah yang mana: apakah Snake gourd, Hercules club, Japanese bottle siphon atau justru Long gourd itu sendiri.

Labu air yang sudah lama saya cari benihnya sejak lama, ternyata saya dapatkan tepat di belakang kantor tempat saya bekerja. Lahan sawah yang biasanya hanya ditanami dengan padi sejak beberapa waktu di sewa oleh seorang dosen pertanian UGM dan dipakai sebagai lahan untuk menanam sayuran organik.

Ada bayam, kangkung, terong, gambas, lombok serta tanaman palawija lainnya termasuk labu air atau labu sayur. Mestinya juga ada bligo  atau labu pesolek (Ash Gourd / Benincasa hispida) karena ada bedak di sekujur buahnya. Sayang sekali tanaman bligo ini tidak tumbuh sempurna alias tidak sehat sehingga buahnya hanya satu dan sebesarnya hanya segenggaman tangan orang dewasa sehingga saya harus masih berangan-angan untuk memiliki benihnya – karena jelas jelek bila dijadikan benih bila buahnya saja tidak sempurna.

Labu air organik yang sudah tua ditandai dengan tangkainya telah mengering tanpa sepengetahuan tukang kebunnya saya petik, sebenarnya sudah lama diingatkan untuk diambil karena labunya sudah tua dan sudah bisa diambil benihnya – tetapi karena saat itu tangkainya belum kering, belum saya ambil. 

Penasaran karena belum pernah melihat bentuk benihnya, labu yang panjangnya sekitar 60 cm dipotong menjadi dua dan dikeluarkan isinya dan kemudian dicuci dan dikering anginkan semua benihnya. Ternyata seperti benih labu botol , tidak semuanya sempurna, ada yang belum tua (berwarna putih) dan ada yang cacat kurang lebih 10 %, hanya ukuran benih labu ini walau organik ukurannya lebih besar dari benih labu botol terbesar yang pernah saya miliki.

Esok paginya, tukang kebun menanyakan apakah sudah mengambil labu yang sudah ditulisi dengan nama saya – karena khawatir hilang diambil orang lain. Saya minta maaf karena tidak ijin terlebih dahulu untuk memetiknya dan malahan pak Wariman (tukang kebun) minta sedikit benih untuk ditanam karena buah labunya yang akan dijadikan benih belum tua dan bila menunggu tua terlalu lama karena masih satu bulan lagi.

Mulai sekarang saya akan mencoba menambah koleksi benih – tidak hanya benih labu botol saja untuk para penghobby tanaman. Dan kini sudah  tersedia benih labu air dan labu kuning (waluh) jenis waluh/ labu ketan, waluh lokal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah mengunjungi Blog Labu Botol. Tinggalkan komentar Anda disini...